Populasi walet baru

Setelah anak walet bisa terbang dan mampu mencari pakan sendiri, induk sriti akan pergi meninggalkannya. Sementara itu, anak walet yang telah diasuh sriti tetap menempati sarang tersebut untuk berkembang biak dan membuat sarang. Tidak mengherankan jika kita masuk kedalam gedung walet sering terlihat sarang sriti yang tercampur dengan liur atau sarang walet. Sarang campuran inilah yang dihasilkan oleh walet karena perlakuan budi daya ganti telur. Harga sarang campuran ini lebih murah dibandingkan dengan sarang walet putih (tanpa campuran bahan).

    Sebaiknya penggantian telur dilakukan ketika jumlah populasi sriti sudah cukup banyak. Tujuannya, agar populasi yang dihasilkan juga cukup banyak. Meskipun demikian, hal ini tidak bisa dijadikan patokan. Berdasarkan pengalaman penulis, dari anak walet yang menetas dari hasil ganti telur, jumlah populasi yang tetap tinggal hanya sekitar 10%-nya. Misalnya, pelaku budi daya walet memasang telur walet di sarang sriti sebanyak 100 pasang dan menetas semua, kemungkinan hanya tinggal 10 pasang yang masih tetap tinggal di gedung walet. Kisaran jumlah ini sudah bisa dianggap berhasil. Berdasarkan pengalaman penulis, Populasi walet yang tetap tinggal ini bisa di deteksi setelah 8-12 bulan dari telur walet menetas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat jumlah sarang walet baru di kerangka atau lagur langit-langit bangunan dalam waktu 8-12 bulan setelah telur yang dierami sriti menetas. Kemungkinan yang membuat sarang tersebut adalah  walet hasil penetasan lewat penggantian telur dengan bantuan sriti.

    Meskipun walet sudah bisa dibudidayakan atau dirumahkan, sifat dan perilaku hidupnya masih tetap liar. Sifat ini berbeda dengan burung-burung klangenan yang selama dipelihara bisa menjadi jinak. Sisa walet yang 90% kemungkinan akan jadi penghuni gedung walet lainnya. Menurut hemat penulis, 90% walet yang “hilang” itu bisa dianggap sebagai andil dalam pelestarian populasi walet agar tetap stabil, sehingga produksi sarang walet kita tetap optimal dan bisa meningkatkan sumber devisa Negara melalui perdagangan sarang walet.