Mempersiapkan mesin tetas telur walet

Penetasan telur walet menggunakan mesin tetas merupakan usaha budi daya walet  secara aktif atau intensif. Maksudnya, pelaku budi daya walet tidak hanya menunggu (pasif) gedung waletnya didatangi walet dari gedung walet lain, tetapi secara aktif melakukan penetasan telur walet. Cara penetasan telur dengan bantuan mesin tetas merupakan jalan pintas dalam usaha meningkatkan populasi walet. Orientasi penetasan telur dengan mesin tetas adalah untukk menghasilkan anak atau piyik walet. Hasil penetasan telur ini selanjutnya akan ditempatkan di sarang sriti. Metode ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cara penggantian telur sriti dengan telur walet. Hanya, untuk  lebih menyakinkan bahwa usaha penetasannya berhasil, pelaku budi daya melakukannya dengan mesin tetas.

Menurut penulis sebagai penyedia telur walet, sebenarnya fungsi utama mesin tetas bukan untuk menetaskan telur walet sampai menghasilkan anak walet, tetapi hanya sebagai alat bantu (transit) telur walet sebelum dimasukkan ke sarang sriti (ganti telur). Hal ini disebabkan jika telur walet yang sudah diambil dari sarang walet tidak segera dimasukkan ke mesin tetas, dikhawatirkan telur yang terlalu lama di tempatkan di luar mesin tetas menjadi rusak dan daya tetasnya rendah. Telur walet hanya toleran atau bisa bertahan di luar mesin tetas selama 2-4 hari.