Walet, sang pemburu serangga

Walet dan sriti sengaja dipaparkan di sini karena secara alamiah kedua burung ini berperan sebagai induk dalam penetasan. Dalam beternak atau budi daya walet melalui perlakuan ganti telur atau putar telur, kedua jenis burung ini diupayakan untuk menetaskan telur dengan cara dierami atau penetasan  alami. Walet (Collocalia fuciphagus) berperan mengerami telurnya sendiri, baik sebelum sarangnya dipanen maupun sesudah dipanen dengan cara  mengganti sarang walet asli dengan sarang walet imitasi. Sementara itu, sriti (Collocalia esculenta) lebih berperan sebagai induk asuh. Maksudnya, telur yang  dihasilkannya akan diganti dengan  telur walet (perlakuan ganti telur) dan burung ini akan merawat anak walet yang lahir sampai bisa terbang sendiri.

    Walet dan sriti termasuk kelompok burung pemburu serangga yang mencari pakan sambil beterbangan. Kelompok burung ini memiliki ciri sayap yang melengkung panjang seperti sabit, ramping, dan didominasi oleh bulu berwarna gelap atau hitam. Umumnya, kelompok burung ini menghabiskan waktunya hamper sepanjang hari di udara. Dengan kata lain, burung ini tahan terbang berjam-jam. Bahkan, beberapa spesies bisa tidur ketika terbang.

    Secara umum, ciri-ciri burung yang dikelompokkan dalam keluarga walet sebagai berikut.
1.    Daya jelajah  atau kemampuan terbangnya hingga ratusan kilometer dengan kecepatan mencapai 150 km/jam
2.    Sayapnya panjang dan runcing.
3.    Tubuhnya ramping mirip burung gereja. Struktur tubuh ini sangat cocok untuk menghalau arus udara dari depan atau bersifat aerodinamis.
4.    Panjang tubuhnya  antara 9-15 cm.
5.    Ekor umumnya  bercabang dua dengan  belahan yang bervariasi, yakni ada yang dalam dan  ada yang dangkal.
6.    Mata bulat dan cekung.
7.    Ukuran paruhnya relatif kecil.
8.    Indera penciumannya sangat tajam. Aroma yang hampir tidak tercium oleh manusia, bisa tercium oleh kelompok walet, khususnya spesies Collocalia fuciphagus.
9.    Kaki berukuran sangat kecil dan strukturnya sangat lemah, sehingga tidak cukup kuat untuk berjalan. Namun, justru struktur kaki seperti ini membuat burung ini mampu merayapi dinding-dinding gua yang kasar, terutama saat membuat sarang.
10.    Pakannya berupa serangga-serangga kecil yang beterbangan di udara dan ditangkap sembari terbang.