Burung Walet

Walet (Collocalia  fuciphagus) disebut walet putih atau edible-nest swiftlet. Hal ini disebabkan sarang yang dihasilkan berwarna putih dan bisa dimakan. Sarang walet putih ini lebih populer sebagai bahan masakan sup sarang burung. Disebabkan manfaatnya tersebut,                 C. fuciphagus banyak yang diincar untuk dibudidayakan dan dipanen sarangnya.

    Ukuran panjang tubuh walet putih sekitar 12 cm. Tubuh bagian atas berwarna cokelat kehitam-hitaman dengan kombinasi warna abu-abu pucat atau cokelat. Sementara itu, bagian bawah tubuhnya berwarna cokelat. Belahan ekornya agak dalam. Daerah penyebaran walet putih meliputi Pulau Nias, Batu, Banyak, Mentawai, Sumatera, Belitung, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Flores, Sumba, Timor, dan Sulawesi. Tempat hidup atau ekologinya  adalah di areal terbuka, pesisir, batu-batu karang pinggir pantai, dan daerah perkotaan. Di habitat alaminya, walet putih berkembang  biak dan membuat sarangnya di gua-gua yang berketinggian antara 0-2.800 m di atas permukaan laut.

    Gaya terbang walet putih ketika mencari makan tampak kaku, mirip dengan gaya terbang spesies walet sarang lumut (Aerodramus vanikorensis) dan walet sapi/sriti (Collocalia esculenta). Di dalam perkembangbiakannya, walet putih umumnya menghasilkan dua butir telur. Telur ini berbentuk oval dengan kerabang berwarna putih. Walet putih membuat  kelenjar saliva. Lama-kelamaan  air liur yang dihasilkan oleh Kristal. Komposisi bahan sarangnya murni dari air liur tanpa campuran bahan lainnya.