Kelembapan udara yang dibutuhkan untuk perkembangan embrio telur sekitar 70%. Untuk mendapatkan kelembapan udara tersebut, di bagian bawah tempat telur diletakkan bak berisi air. Air yang ada di dalam bak ini setiap hari harus dikontrol. Jika volume air berkurang segera ditambah air yang baru.
Tujuan penambahan air ini untuk kondisi menjaga kelembapan di dalam mesin tetas agar tetap stabil selama proses penetasan telur. Selama proses penetasan, setiap hari telur harus dikontrol. Pengontrolan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi telur yang mati. Telur yang mati harus segera dibuang.