Syarat penggantian telur sriti dengan telur walet

Budi daya dengan cara ganti telur bisa diterapkan jika gedung walet sudah dihuni sriti dan sriti sudah membuat sarang di kerangka-kerangka (lagur langi-langit) gedung walet. Bagaimana jika bangunan rumah walet belum ditinggali sriti? Dalam hal ini, pemilik gedung walet harus mengundang sriti terlebih dahulu. Cara mengundang sriti tidak berbeda dengan mengundang walet. Bahkan, cara mengundang sriti lebih mudah dibandingkan dengan mengundang walet. Hal ini disebabkan sriti memiliki sifat lebih bisa menolerir keadaan di sekeliling dan di dalam gedung walet, seperti suara gadung, kehadiran makhluk asing atau manusia, aroma yang cukup menyengat, serta bias suara yang masuk ke dalam ruangan gedung walet.

    Jika di dalam bangunan rumah walet  ternyata sudah hadir sriti dan sriti sudah menghasilkan sarang dan telur, pemilik bangunan rumah bisa mencari telur walet untuk ditukar  dengan telur sriti. Untuk mendapatkan telur walet, pemilik bangunan rumah walet bisa membeli di pedagang atau pengepul telur walet. Pengepul telur walet umumnya berasal dari kalangan pelaku budi daya walet. Di daerah Jawa Timur, harga telur walet pada tahun 2000-2002, sekitar Rp. 10.000-15.000 per pasang (dua butir). Namun jika persediaan telur sedang “banjir” (sekitar bulan September-November), harga telur bisa turun dari kisaran harga tersebut. Berdasarkan pemantauan penulis, harga telur walet termurah sekitar Rp. 7.000-8.000 per pasang dan termahal mencapai kisaran Rp. 24.000-25.000 per pasang.

    Sebelum telur walet dimasukkan ke dalam sarang sriti, sebaiknya diusahakan daerah sekitar sarang sriti bebas dari gangguan hama. Biasanya, di sekitar sarang sriti ditemukan kutu busuk dan semut merah (semut gatal). Kedua hama ini bisa mengganggu anak walet dan bisa mengakibatkan kematian. Untuk menghindari kehadiran kedua hama ini, di sekitar sarang sriti  bisa di semprot dengan obat pembasmi hama walet yang berbentuk powder(tepung) yang bisa dibeli di took penyedia sarana budi daya walet. Jika kondisi di sekitar sarang sriti bebas dari hama, pertumbuhan dan perkembangan anak walet dari awal sudah aman dari gangguan hama, kemungkinan besar anak walet akan betah tinggal di bangunan rumah walet.

    Hama lainnya adalah tokek dan tikus. Tokek dan tikus biasanya senang merusak sarang sriti. Dalam membasmi hama ini biasanya penulis menggunakan cara mekanis, yakni dengan membunuhnya.