Telur Walet

Pada umumnya, sekali bertelur walet menghasilkan dua butir telur. Jarang sekali walet hanya menghasilkan satu butir telur, kecuali terdapat kondisi yang mempengaruhi ketenangan induk saat proses pembentukan telur. Kondisi yang mempengaruhi tersebut di antaranya polusi suara di dalam bangunan rumah walet, gangguan hama, polusi udara (aroma menyengat)  di dalam bangunan rumah walet, dan ketersedian pakan walet yang sangat minim.

    Telur yang dihasilkan walet umumnya berbentuk lonjong dan oval. Menurut pelaku budi daya walet, bentuk telur lonjong akan menjadi walet jantan, sedangkan bentuk oval akan menjadi walet betina. Meskipun demikian, kebenaran akan hal ini masih belum bisa dibuktikan. Warna telur walet biasanya cenderung berubah, tergantung dari umurnya. Telur walet umur muda atau yang baru dihasilkan induk (0-5 hari) biasanya berwarna merah muda, telur walet yang berumur 6-10 hari berwarna putih kemerahan, dan telur yang berumur 10-15 hari (mendekati saat menetas) berwarna putih pekat. Panjang telur walet sekitar 2,20 cm dan diameternya sekitar 1,36 cm. Berat telur walet 5,0-6,0 gram. Telur walet yang dierami oleh induknya biasanya akan menetas setelah 16-21 hari.